Pages

Welcome!

Wednesday, 3 March 2021

Story of Alfa Rizki (2)

 Hay! lanjutan dari postigan sebelumnya yaa. untuk kisah sebelumnya dapat dibaca di sini. Hari-hari hamil dilewati dengan bahagia, nggak terlalu mual juga. makan aku jaga, banyakin makan ikan juga. minum susu untuk ibu hamil pun juga. lalu tibalah periksa rutin di week 12. saat itu dengan dokter ke rachmi, dengan dokter Arsi. janjian hari selasa pukul 10 malam baru masuk ruang prakteknya. 

beliau melakukan USG. aneh, agak lama dari biasnaya, seperti dia sedang mencari sesuatu. lalu dia bilang "Anggi, ini janinnya agak kecil dari ukurannya, hplnya mundur terus. 2 minggu lagi periksa yaa. takutnya aku yang salah itung hpl atau memang ada gangguan di janinnya. ini ukuran janinnya 11 week, padahal harusnya 14 week" hehehe aku yang sendirian tanpa hisa di ruangan itu rasanya... ya pengen nangis hehe. sampe mobil pas ketemu hisa ya nangis beneran. yang tadinya excited pengen nyari makan yang enak2, jadi ga nafsu makan. malam itu... suram... hisa bilang "gapapa, yuk banyakin berdoa. semoga gapapa"

 

lalu tibalah 2 minggu kemudian, Rabu tanggal 20 Januari 2021. sekitar jam 10an masuk ke ruang dokter Arsi. beliau melakukan USG, hampir sama seperti saat aku periksa terakhir kali. dokter arsi seperti mencari sesuatu. "kenapa dok?" tanyaku. udah nyoba buat nguatin hati untuk jawaban yang akan disampaikan dokter Arsi. karena aku udah merasa, jawabannya ga akan indah. "sini duduk dulu aku jelasin". aku beranjak dari bed, lalu duduk di depan beliau. "gini Anggi, kemarin aku minta kamu untuk balik 2 minggu karena aku merasa ada gangguan di janinnya. jadi aku sarankan untuk dibersihkan saja. karena jikalau dipertahankan pun, ga bakal bisa di lahirkan (meninggal)" Aku?? ya ambyarr heheh tapi masih bisa tahan ga nangis. "jadi kemarin aku curiga ada cairan di leher janinnya, nah setelah 2 minggu dia makin membesar, dan janin hanya bertambah 1 cm" aku coba buat nenangin diri dan mulai bertanya "karena apa ya dok?" "bisa jadi karena virus, memang lagi banyak sekarang kasus kayak gini, entah ada hubungannya sama covid atau ga"

dah lah... itu aku pas keluar dari ruang dokter, lalu ke farmasi dan kasir rasanya kakinya melayang. hehe lalu keluar dari RS, masuk mobil dan ketemu Hisa, cuma bisa nangis. Hisa bingung "kenapa? yaudah nangis dulu aja sini peluk" dia peluk aku sabil nyetir. lalu aku ceritakan apa yang dokter Arsi bilang "yaudah. ini yang terbaik. kmu ga salah apa2. aku tahu kamu sudah lakukan yang terbaik. maafin aku ya belum bisa jd suami yang baik" ambyarrr gaess ambyar kami berdua. 

hari itu juga kami cerita ke kedua orang tua kami. ya tentu saja sedih. Bapak sampai nangis "Adek gimana? sakit?" "adek gapapa Pak" aku ga bisa berhenti nangis 24 jam wkwkwkwk. di kamar terus

lalu hari kamis, 21 Januari, aku pergi ke puskesmas untuk cari rujukan. rencana akan melakukan kuret di PKU muhammadiyah Bantul, dengan dokter Irfan. Dokter Irfan juga praktek di Rachmi. lalu hari Jumat, 22 Januari waktu mau pergi ke PKU Bantul, aku dan Hisa udah siap2 membawa pakaian ganti, karpet juga hehe. kami berjaga2 jikalau langsung disuruh opname. benar saja, dokter Irfan mengatakan hal yang kurang lebih sama seperti kata dokter Arsi "ada cairan dari kepala sampai kakinya dia, tapi memang paling banyak di leher, kemungkinan 90% karena kurang asam folat, 5%nya karena virus" lalu dokter Irfan menyarankan untuk opname hari itu juga dan kuret hari sabtu.

masuk ruang inap, langsung ditangani oleh bidan2. ditanyain riwayat kesehatannya, apakah pernah hamil, atau keguguran sebelumnya, berapa lama menikah, dan lain2. lalu jam 4 sore, bidan mulai memasukkan obat induksi untuk membuka cervix. lumayan mules dikit setelahnya, kayak mau boker hehe. Kuret akan dilakukan jika sudah terjadi pendarahan. syukur2 janinnya bisa keluar sendiri, sehingga kuret hanya tinggal membersihkan sisa2 darahnya saja.


hingga sabtu sore, tidak ada tanda2 pendarahan. padahal setiap 4 jam, disuruh minum obat induksi. kata bidan "gapapa bu, soalnya kandungan ibu sudah 16 minggu, jadi pegangannya kenceng"

lalu hari minggu, 24 Januari 2021, jam 6 pagi pas ke kamar mandi seneng banget, karena udah ada bercak darah. lalu minta hisa untuk beliin jus nanas hehe. lalu jam 12 siang aku mandi. rasa mulesnya makin menjadi2. setelah keluar dari kamar mandi. muleeess banget rasanya. lalu aku mengambil posisi sujud. kemudian rasanya ada yang pecah "pyah" gituu... lalu aku buru2 ke kamar mandi. hisa kemudian mengikutiku "yang ini kayaknya janinnya deh" lalu hisa panggil bidannya dan bidan memintaku untuk berbaring di kasur. "iyaa bu ini jaringannya"

lalu 2 bidan menanganiku, dah lah itu di kuwek2 untuk mengeluarkan jaringan yang tersisa di dalam. kasur udah penuh dengan darah hehehehe tenag, dikasih semacam alas kyk pampers gitu, tp ya ngeri uga. "boleh lihat janinnya mbak?" tanyaku pada bisan "iya bu silakan" :ini dia sudah punya kepala, mata, tangan, kaki, lengkap ya bu" "iyaa imut banget yaa" melihatnya, rasanya campur aduk, seneng sedih.. semuanya. seneng karena bisa melihatnya langsung, dia utuh dan sempurna. sedih karena aku harus melahirkannya terlalu dini :") aku tak berani menyentuhnya. aku terlalu takut. tapi aku lega bisa melihatnya.

Pas aku ditangani oleh bidan, Hisa nunggu di luar. tp waktu akan dibawa untuk dimandikan, Hisa dikasih tunjuk. lalu setelah bidan selesai, Hisa masuk ruangan "lucu ya dia" "iyaa mas, kecil banget yaa" kataku sambil menangis. Hisa memelukku"


dah ah, nangis lagi kan gueee wkwkwkwk lanjut lagi yaa next post soal proses kuretnya



Design by | SweetElectric