beruntungnya saya dipercaya orang orang itu untuk mendengarkan keluh kesah hidupnya, belajar banyaklah saya dengan kisah - kisah mereka. dan kadang terlontar kata kata dari mulut saya tanpa sadar tapi juga menusuk saya pelan. kepada tiga orang yang bercerita kepada saya itu, saya tak menasehati apapun. toh bukan saya yang menjalani, dan hak mereka untuk melakukan apa saja.
saya baru belajar, bahwa orang yang mengutarakan curahan hatinya, yang menceritakan masalahnya, tak melulu ia meminta petunjuk apa yang harus ia lakukan. sebenarnya mereka sudah tau apa yang mereka harus lakukan, tp mereka semacam mencari pembelaan atas rencananya itu. karena menasehati orang yang jatuh cinta adalah hal yang paling sia sia di dunia. maka dari itu saya sadar, tugas saya hanya mendengarkan, kemudian saya artikan perasaannya dalam versi saya, kemudian saya bertanya kembali kepada mereka. "lha sekarang balik lagi ke kamu, kamu maunya gimana? masih sanggup berjuang?" dan mereka bertiga mempunyai jawaban yang sama "sanggup"
tukan, apa saya bilang, mensehati orang yang jatuh cinta itu sia sia. walaupun hati mereka telah dipatahkan berkali kali, disakiti dan serasa nggak mungkin buat dilanjutin, tetapi mereka masih mau berjuang. mau dikata katain "kamu bodoh kalau masih mau berjuang. kamu udah disakiti gitu" tetep nggak mempan bos pppft
"baiklah, oke kamu mau berjuang, tapi sampai kapan?" setelah pertanyaan ini muncul dari saya, mereka bertiga berpikir sejenak. ada juga yang langsung menjawab "sampe dia dapet yang baru"
untuk teman saya yang belum punya jawaban saya berkata "kamu boleh kok berjuang sampe kamu kesakitan kayak apa, tapi kasih deadline, at least buat kamu sendiri, kapan kamu mau nyerah kalau yang kamu perjuangin nggak berhasil"
untuk teman saya yang sudah punya jawaban "baiklah, posisimu sekarang sendiri berjuang, kalaupun nanti perjuanganmu sia sia, jangan menaruh dendam ke dia ya, toh kamu yang memilih untuk berjuang sendiri"
dan ya, mereka sebenernya sudah punya jawaban atas apa yang harus mereka lakukan, kita, atau saya sebagai pendengar hanya perlu meyakinkan dan menegaskan dan terkadang meluruskan saja. bahagia rasanya masih dipercaya orang orang itu sebagai pendengar didunia yang baru ini
dan saya pagi ini juga sedang mempraktikkan apa yang saya telah katakan kepada mereka tentang deadline. dan ya, kurasa hari ini adalah deadline untuk diri saya, menyerah :) jujur, kata-katamu tadi membuat saya sedikit goyah dan ingin melanjutkan perjuangan ini. Tapi tidak untuk saat ini, deadline saya telah tiba, dan saya rasa ini yang terbaik untuk kita. selamat berjuang, jangan lupakan deadlinemu juga :)
No comments:
Post a Comment