Jikalau Allah mengijinkan sesuatu kebaikan untuk saya datang dr tanah itu, saya berharap saya bisa melewati ujian itu dengan tetap menjadikan Dia nomor satu. Bismillah. Saya sudah melakukan apa yang terbaik dari diri saya, dan sekarang Allah yang melakukan "tugasNya"
Sudah tengah malam, waktu kereta bagian barat. Saya hanya bisa tertidur sekitar setengah jam. Dan setelahnya... Saya menulis ini. Tp saya berharap selepas saya menuliskan ini semua saya bisa kembali tertidur karena sesuatu yg sempat saya tangguhkan dijogja harus saya ambil dan pertanggungjawabkan. Terlihat berat ya, bahasanya. Tp bahasa ini memang menggambarkan betapa beratnya Jogja untuk ditinggalkan, barang 2 hari saja. Hahahhaa :)) Apa lagi saya sadar ini waktunya :") Apalagi kalau.... Ahsudahlah. Tak ma(mp)u saya membayangkan lebih. Lebih karena, takut terjatuh hahaha :)) baiklah. Itu saja yg ingin saya bagi dengan kalian. Selebihnya, saya sebenernya lelah kejar2an sama waktu untuk bisa duduk dikursi yg saya tumpangi ini. Terimakasih pada abang2 gojek yg setia mengantar saya kesana kemari, terimakasih abang gojek pangkalan yg ngebut warbiyasa demi ngejar kereta yg 30 menit lg berangkat, dan terimakasih pada KRL yg kali ini mengantar saya jauh melancong sampe bogor demi ketemu karina hahaha :)) kariiin, sakseis juga nyari kerjanyaaa. Proof it, Kita berdaya! :)) terimakasih mas risky, mbak dita, om, tante atas tumpangannya, dan kasurnya, dan makanannyaa :)) hihi senang bisa lebih dekat dengan kalian, salute sama om meskipun sudah terduduk dikursi roda karena stroke tp sangat melek politik, diskusi2 kita menyenangkan om. Saya akan mengingatnya :) perjalanan yg luar biasa untuk saya. Seorang diri di Ibu Kota :) akhirnya bisa cerita ke anak cucu nantinya :)
No comments:
Post a Comment