Aku cuma takut salah cil, aku takut memperbaiki diri karena seseorang, bukan karena Allah. Kalau aku nikah kan insyaAllah aku memperbaiki diri untuk suamiku, dan insyaAllah sebagai ibadahHay. Itu adalah sebagian dari pembicaraan saya dan sahabat dekat saya yang sebentar lagi akan menikah. Dia menempuh jalur taaruf, hanya dengan 7 kali pertemuan dan ia akan sah menjadi seorang istri dr seseorang :) subhanallah
Dan lebih merinding lagi saat ia bercerita;
Aku memutuskan buat ngikhlasin dia, bener bener doa sama Allah setelah ngobrol sama kamu malam ituIya, percakapan itu terjadi sekitar awal bulan januari, percakapan tentang seseorang dimasa lalunya, dan pertengahan februari tetiba dia sms saya kalau dia akan taaruf. Allahuakbar. Allah itu dekat. Saat itulah saya sadar, Allah memang akan mengabulkan doa kita saat kita memang sudah siap. Kita seringkali menggebu meminta padaNya tapi kita sendiri nggak sadar kalau kita belum siap menerima jawaban dr Allah
Cil aku pengen nangis. Aku nggak tau lagi musti ngomong apa. Apa yang aku minta Allah kasihRabb, lancarkan dan mudahkan segala urusannya menjelang sempurnanya setengah agamanya. Dan saat dia bercerita saya hanya merasa saya belum apa apa. Dan lagi lagi dimenyemangati saya
nggak ada yang tau cil kita dimata Allah tu kayak apa. derajat kita menurut Allah nggak bisa diukur secara fisik maupun perbuatan kita saat ini. Hanya Allah yang tau. Yang pasti kita harus berbuat yang terbaik dan sesuai quran dan hadistPerjalanan kemarin sore bersamanya sungguh menambah ilmu yang luar biasa untuk saya. Dari mulai ngefixin design undangan, foto buat ngelengkapin berkas di KUA, dan milih cincin nikah. Cincin nikah meeennn :"") sayaaang, semoga dimudahkan sampai nanti di-saya-terima-nikahnya-in yaa. Aku yakin ini yang terbaik. Duh harus nyiapin banyak tissue ni pas ijab :") temen jaman jahiliyah SMA saya telah bertransformasi menjadi wanita soleha. Allahuakbar
Aku tidak menemukan obat yang paling baik bagi orang jatuh cinta kecuali menikah
No comments:
Post a Comment