Pages

Welcome!

Tuesday, 23 June 2015

teori relativitas

Hay. E= m c2. Relativitas. "Eksistensi bumi ini tak terbatas, namun terbatas" kata einstein. "Manusia hidup tak terbatas jumlah dan eksistensinya; namun manusia terbatas ruang, gerak dan waktu" kata ilmuwan muslim di abad ke 9.


Ini juga tentang relativitas. 2 makhluk yang sama sama bergerak. Mereka sama sama bergerak. Namun mereka melabeli dirinya masing masing dengan sebuah judul; "yang ditinggalkan" dan "yang meninggalkan". Hahaha bodoh.


Berkat label yang mereka cipta ini lah relativitas yang sesungguhnya agak semu dan kurang terendus wujudnya menjadi benar nyata dan bahkan berlebih dirasa. Rasa tercipta dari dua makhluk yang sama sama bergerak, namun makhluk yang-ditinggalkan merasa gerakan yang sedang mereka lakukan terasa lama dan menyedihkan. Sedangkan makhluk yang-meninggalkan merasa biasa saja dan kurang-menyedihkan.

Padahal mereka sama sama bergerak terhadap waktu ya. Iya waktu; yang lagi lagi dilabeli manusia dengan detik, jam , hari, tahun, dekade dan lain lain; tujuannya adalah agar kita yang-ditinggalkan dan yang-meninggalkan sama dalam suara ketika ditanya soal berapa lama. Tapi lagi-lagi; manusia tak bodoh tapi bodoh. Mereka mengkhianati kesepakatan detik, jam, hari, tahun, dekade, dan abad. Mereka tak memperdulikan lagi soal nilai absolut yang terpaksa diciptakan hanya untuk meredam sebuah rasa yang timbul akibat "yang-ditinggalkan" dan "yang-meninggalkan. rasa itu adalah rindu. Yang entah kalau ditanya tentang dimensi waktu rindu; lagi lagi manusia tak bisa menjawab dengan nilai ke absolutan yang mereka cipta sendiri. Aneh. "Kamu sudah merindu berapa lama?"

Begitulah. Karena hidup adalah sebuah relativitas. Yang berbeda rasa dalam setiap benda. dan sebagai manusia yang pintar akal ncenderung bodoh; mereka menyederhanakan semua relativitas menjadi keabsolutan yang fana. Karena absolut itu tak melibatkan rasa. Sedangkan kita hidup dengan rasa.


No comments:

Post a Comment

Design by | SweetElectric